Asal Usul Batu Kalimaya

Bagi para penggemar batu mulia, mungkin tak asing lagi dengan batu yang satu ini. Batu Kalimaya, begitulah akrab ditelinga untuk sebutan batu yang fenomel satu ini. Kalimaya atau dalam masyarakat global dikenal dengan nama Batu Opal adalah jenis batu permata (batu mulia) yang terbentuk dari mineral silika dengan formula SiO2.nH2O. Tidak berbentuk Kristal seperti kuarsa (amorf), mempunyai tingkat kekerasan 5.5 sd 6,5 pada skala Mohs. Batu Kalimaya amat terkenal namanya karena dari segi keindahan dan struktur warna yang mengundang decak kagum orang yang melihatnya, apalagi bila batu Kalimaya ini terkena pantulan cahaya, maka kilauannya semakin indah terlihat.
BACA..!
Batu Sempur Dan Asal Usul Pembentukannya
Maka tak heran batu yang satu ini menjadi salah satu batu mulia terbaik di dunia hingga mendapat julukan Ratunya Batu Permata “The Queen of Gems” (Shakespeare) dikarenakan didalam satu batu opal dapat disaksikan kemilau indahnya batu permata lain seperti, ruby, zamrud, topas, kecubung hingga sapphire melalui warna-warninya opal. dan konon Mark Antony dari Roma, menghadiahkan cincin kalimaya atau opal kepada Ratu Cleopatra yang dicintainya. Harga cincin tersebut bila disebandingkan, adalah seharga dua ribu ekor kuda yang bagus pada saat itu. menakjubkan bukan,Nama kalimaya itu sendiri di ambil dari nama “Kali Maja“. Kali Maja adalah nama sebuah sebuah sungai yang terdapat didaerah Rangkasbitung, tepatnya Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Banten. yaitu sungai yang awal mulanya dilakukan penambangan batu mulia ini.
BACA..!
Sungai Ciberang Lebak Banten
Dan untuk Penyebarannya, Batu Kalimaya ini terbentang di beberapa kecamatan di Kabupaten Lebak, Mulai dari Kecamatan Maja, Cimarga, Curugbitung, Sajira, Muncang dan Cipanas. (Baca: Kepamoran Kalimaya Tak setinggi minat masyarakat di daerah asalnya). Seharusnya ini menjadi sebuah Omset yang menggiurkan bagi warga Rangkasbitung, karena menjadi satu-satunya sumber panghasil Kalimaya terbaik. mengingat Kalimya dapat bersaing dan tembus sampai pasar internasional. (Sampai Ada Lagu Gila Batu loch )

BACA..!
Jumlah Penambang Batu Kalimaya Banten Yang Semakin Berkurang
Sayangnya Ekplorasi penambangan kalimaya ini tidak ada dukungan dari pemerintah setempat, Dan bisa di bilang kini penghasil Kalimaya dari daerah sumbernya sudah jarang di temui, seperti halnya di daerah saya (Desa Pajagan Kec. Sajira Kab. Lebak) kini sudah sulit ditemukan penambang kalimaya, (Baca juga: Jumlah Penambang Batu kalimaya Banten Yang semakin berkurang) padahal dulu para penambang Kalimaya banyak yang dapat meraup untung besar dari pekerjaannya menambang batu Mulia tersebut, 

Namun bukanya mendapat dukungan dan jaminan, eksplorasi penambangan tersebut kini dilarang oleh dinas kehutanan dan resmi di tutup beberapa tahun silam.
Semoga akan ada tindakan lanjut dari pemerintah atau dinas kehutanan, mengingat peluang tersebut.


Source : Dari Berbagai Sumber Dan Survey Lapangan

Baca Juga:
=> (TREND) Lagu Gila Batu By Hizrah Bacan Segera Booming
=> Kepamoran Batu Kalimaya Tak Setinggi Minat Masyarakat Di Daerah Asalnya
=> Jumlah Penambang Batu Kalimaya Banten Yang Semakin Berkurang
=> Batu Sempur Dan Asal Usul Pembentukannya

23 komentar untuk “Asal Usul Batu Kalimaya”

  1. Ya si kang..tapi kan seandainya pemerintah bisa mengarahkan dan mempasilitasi,, mungkin SDA Kalimaya yang dimiliki bisa dimanfaatkan.. hatur nuhun udah mampir

  2. pemerintah kota khususnya lebak kurang berpikir ke arah di mana sumber pendapatan hasil bumi yang kurang bisa kelola untuk kemakmuran masayarakat setempat sehingga membiarkan tanpa ada dukungan untuk memberikan pasilitas yang layak ,sehingga masyarakat tak perlu menambang terus menerus secara manual sehingga hasilnya minim untuk kehidupan sehari-hari

  3. pemerintah bisa ny kan me monopoli doank g mau rakyat ny hidup berkecukupan.paling ahkirnya pemerintah jga yg buka tambang kerja sama sma orang asing….

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top