Mengenal Hanjeli Cinderamata Warisan Kuliner Indonesia

Indonesia memiliki keaneragaman kuliner yang khas, cinderamata warisan nenek moyang terdahulu. Dari sabang sampai merauke kuliner kuliner nusantara tidak pernah terbantahkan akan rasa dan nilai budayanya. Sebut saja getuk lindri, tahu sumedang, bibika, wingko babat, telur asin, martabak, cuangki, gudeg, surabi kunti  dll. . .  It’s Too Hard For Explain karena saking banyaknya. Lambat laun eksistensi Kuliner di Indonesia mengalami pergerakan, ada yang bisa bertahan dengan inovasi ada juga yang harus di telan oleh zaman.
Salah satunya hanjeli (sunda) nama nasionalnya Jali-jali,  biasa hidup di daerah beriklim tropis, merupakan tumbuhan dari suku biji-bijian dengan nama latin Coix lacyma–jobi L, berasal dari asia timur dan malaya. Jika di lihat sekilas lebih mirip manik-manik, tapi bukan sembarang manik-manik loh !  ada banyak manfaat dan rahasia didalamnya :

1. Hanjeli itu ?

Tumbuhan rumpun dengan tinggi 1-3 meter memilliki 2 varietas yaitu, Coix lacryma-jobi varietas (kuliner) dan lacryma-jobi yang memiliki cangkang keras berwarna putih, bentuk oval dan biasa digunakan untuk manik-manik, kalungin ke leher sista atau cemewmew agan biar kerasa tjsantik dan ngehits.

2. Peta Penyebaran

Karena masuk tumbuhan kategori langka, hanya disebagian tempat saja kita bisa menemukannya Seperti daerah Punclut Kabupaten Bandung, Cipongkor, Gunung Halu, Kiarapayung, Rancakalong, Tanjungsari Kabupaten Sumedang, Sukabumi, Garut, Ciamis dan Indramayu. Dan untuk daerah lahan basahnya bisa ditemukan di daerah Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

3. Cara Pembudidayaan

Tidak merepotkan hanjeli bisa di perbanyak menggunakan metode biji ataupun dengan stek batang, tumbuhan ini juga tahan banting terhadap hama. Sama Seperti turubuk hanjeli masih ditanam sebagai tanaman pagar belum benar-benar di budayakan, alasannya karena waktu panen dari tanaman ini ± 6 bulan dan belum ngehits

4. Nilai Gizi dan Manfaat

100 gram Hanjeli mengandung karbohidrat (76,4%), protein (14,1%), serta lemak nabati (7,9%), dan kalsium (54 mg), hanjeli merupakan bahan obat herbal memiliki khasiat seperti peluruh air seni, dan antitumor (kanker) karena zat aktifnya. Sumber zat aktifnya (disebut : coixenolide) berasal dari biji dan ekstrak akarnya yang telah diteliti secara ilmiah oleh para ahli.

5. Hasil Kuliner

Hanjeli pada masanya merupakan bahan pokok, ciri buah yang sudah siap panen berwarna kuning. Di olah dengan cara di tumbuk bijinya sehingga dihasilkan hanjeli tanpa kulit, sama seperti beras. Hasil kulinernya yang terkenal adalah bubur hanjeli dan peyeum (tape) hanjeli. Jika di jadikan bubur tidak seperti ketan hanjeli masih memiliki tekstur, yang paling enak jika dibuat tape, wangi khas dan rasa nya bikin ketagihan.

Bubur hanjeli/agrotani.com

Peyeum Hanjeli/hanjelifarm.blogspot.com

Bukan hanya bermanfaat, bisa saja jika terjadi krisis pangan bukan tidak mungkin hanjeli bisa menjadi bahan pokok alternatif pengganti beras. Segudang manfaat di segelintir biji yang tidak pernah di lirik that is “HANJELI”.

Sumber : Litbang Pertanian

2 komentar untuk “Mengenal Hanjeli Cinderamata Warisan Kuliner Indonesia”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top