Setelah beberapa waktu lalu kabupaten Lebak menarik perhatian masyarakat nasional dengan perjuangan anak-anak sekolah melewati jembatan putus, Kini kejadian yang hampir sama terjadi lagi di Kabupaten lebak, Tepatnya di Kampung Sinday Desa Pajagan Kecamatan Sajira Lebak Banten,
Sekilas tentang Kampung Sinday, Sinday adalah nama yang saya gunakan untuk penamaan Blog Ini (seenday, adalah sebutan saya) Karena saya pribadi adalah penduduk asli Kampung tersebut.
Sebauah tragedi kembali menuai perhatian, Jembatan Sungai CIberang yang menghubungkan Kampung Sinday Desa Pajagan Kecamatan Sajira dengan Beberapa kampung diantaranya, kampung Pasir Eurih (Sebelah Selatan Kampung Sinday) dan Kampung Kaduluhur, Polad dan cigarukgak (Sebelah Barat Kp. Sinday) ambruk karena faktor usia,
Jembatan tersebut ambruk pada saat digunakan oleh Para murid yang hendak berangkat ke sekolah SDN I Pajagan (Sekolah SD Saya Dulu). Kronologinya terjadi pada jam 07 pagi saat anak-anak sekolah dalam perjalanan menuju sekolah, keadaan jembatan sedang di penuhi oleh anak-anak sekolah yang sedang melintas sebanyak 46 siswa dan 2 orang pasangan suami istri yang mengendarai sepeda motor, Saat kejadian tersebut warga setempat langsung mengevakuasi korban dan syukur tidak ada korban jiwa, karena mayoritas anak-anak dan penduduk sudah pandai berenang, dan lebih menguntungkan lagi, keadaan air yang terbilang sedang, tidak deras atau kering. karena jika terjadi pada musim hujan (Banjir) korban akan sulit diselamatkan karena derasnya air, sebaliknya kika keadaan air sungai kemarau maka sungai akan sangat dangkal, dan sangat berahaya.
Mengapa hal tersebut terjadi? Pastinya karena jembatan sudah tidak kuat menahan beban dan tidak layak digunakan karena Faktor Usia, Pasalnya umur jembatan tersebut sudah mencapai 25 Tahun Lebih.
Dianalisir dari tanggapan pemerintah stempat (Lebak) pembangunan jembatan permenen di daerah ini tidak ada karena termasuk daerah genangan mega proyek Waduk Karian (baca : Bendungan Karian Lebak Banten) padahal keselamatan dan akses penduduk tetap harus di prioritaskan. Walaupun sebenarnya pembanguna jembatan tesebut adalah swadaya masyarakat sendiri tanpa ada bantuan dari luar.
Semoga kejadian seperti ini menjadi perhatian dan kepedulian lebih dari pemerintah akan masyarakat kecil,